MAKALAH
RUANG LINGKUP DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN
oleh
KELOMPOK I
ERICK SANDI :02220120058
SYET HASDULLAH :02220120068
FAJAR RAKASIWI SYAMSUDDIN :02220120107
S. YAHYA NUGRAHADIN :02220120111
EKONOMI/MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2016
Kata
Pengantar
Segala puji bagi Allah tuhan
semesta alam yang telah melimpahkan karunianya kepada kita.Salawat beserta
salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW.Penulis bersyukur kepada Ilahi
Robbi yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada penulis sehingga
makalah ini dapat terselesaikan
Makalah ini nantinya akan membahas tentang
ruang lingkup disiplin ilmu kewirausahaan.
Penulis mengharapkan dengan
ditulisnya makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa serta materi yang
ditulis dapat dipahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan
yang dikaji dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekhilafan.Oleh karena itu,saran dan kritik konstruktif yang mendukung demi kesempurnaan makalah ini
Makassar, april 2016
Penulis
Bab
I
Pendahuluan
Kewirausahaan adalah suatu disiplin
ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam
memghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang
mungkin dihadapinya. Dalam konteks bisnis menurut Zimmerer ( 1996 )
“Kewirausahaan adalah hasil dari suatu usaha disiplin serta proses sistematis
serta penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di
pasar.”
Objek studi kewirausahaan adalah
nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk prilaku
Dilihat
dari perkembangannya, kewirausahaan dikenal secara populer pada awal abad
ke-18.
1755
: Seorang Irlandia bernama Richard cantillon yang berdiam di Prancis
merupakan orang pertama yang menggunakan istilah “wirausaha” dalam bukunya
Essai sur la nture du commerce en generale. Dalam buku tersebut, ia menelaskan
bahwa wirausaha adalah seseorang yang mengambil resiko.
Bab
II
Pembahasan
A. DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan
adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku
seseorang dalam memghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks bisnis menurut Zimmerer
( 1996 ) “Kewirausahaan adalah hasil dari suatu usaha disiplin serta proses
sistematis serta penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar.”
Dulu
kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di
lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga wirausaha tidak
dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan
lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat diajari dan diajarkan.
Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya
melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang
mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta
mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh sebab itu, untuk
menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus
mempunyai pengetahuan tentang segala aspek usaha yang akan ditekuninya.
Dilihat
dari awal perkembangannya, sejak awal abad ke-20, kewirausahaan sudah
diperkenalkan di beberapa Negara, misalnya di Belanda dikenal sebagai
“Ondermener” dan di jerman dikenal sebagai “Untermehner”. Di beberapa negara,
kewirausahaan memiliki beberapa tanggung jawab, antara lain tanggung jawab
dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan
organisasi dan komersil, penyediaan modal, penerimaan dan penanganan tenaga
kerja, pembelian, penjualan, pemasangan iklan, dan lain-lain. Kemudian pada
tahun 1950-an, pendidian kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara
seperti di eropa, amerika dan kanada. Bahkan sejak tahun 1970-an, banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau
manajemen usaha baru. Pada tahun 1980-an, hamper 500 sekolah di AS memberikan
pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas
pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu.
Menurut
Soeharto prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu
disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena :
1.
Kewirausahaan
berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep,
dan metode ilmiah yang lengkap.
2.
Kewirausahaan
memiliki 2 konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha, yang jelas
tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara
meejemen dan kepemilikan usaha.
3.
Kewirausahaan
merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemmpuan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4.
Kewirausahaan
merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dn pendapatan, atau
kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Seperti
halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di bidang industry, kemudian
berkembang dan diterapkan diberbagai bidang lainnya, maka disiplin ilmu
kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang pesat. Pada awalnya
kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan, namun kemudian diterapkan di
berbagai bidang lain seperti industry, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan
institusi lain seperti lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga
swadaya lainnya. Dalam bidang-bidang tertentu, kewirausahaan telah dijadikan
kompetensi inti dalam menciptakan perubahan, pembaharuan, dan kemajuan.
Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka
pendek, tetapi juga sebagai kiat kehidupan secara umum dalam jangka panjang
untuk menciptakan peluang.
B. OBJEK
STUDI KEWIRAUSAHAAN
Objek studi kewirausahaan adalah
nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk prilaku.
Menurut Soeparman S., kemampuan seseorang yang menjadi obek kewirausahaan
meliputi :
1.
Kemampuan
merumuskan tujuan hidup/usaha.
Dalam
merumuskan tujuan perlu adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian dibaca,
diamati berulang-ulang sampai dipahami secara mendalam.
2.
Kemampuan
memotivasi diri.
Yaitu
untuk melahirkan suatu tekad keauan yang besar.
3.
Kemampuan
berinisiatif.
Kemampuan
untuk mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang lain, yang
dilakukan berulang-ulang sehingga kebiasan tersebut menjadi suatu inisiatif.
4.
Kemampuan
berinovasi.
5.
Kemampuan
membentuk modal material, sosial dan intelektual.
6.
Kemampuan
mengatur waktu dan membiasakan diri.
7.
Kemampuan
mental yang dilandasi agama.
8.
Kemampuan
membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan.
C. PERKEMBANGAN
DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN
Dilihat
dari perkembangannya, kewirausahaan dikenal secara populer pada awal abad
ke-18.
·
1755 : Seorang Irlandia bernama Richard
cantillon yang berdiam di Prancis merupakan orang pertama yang menggunakan
istilah “wirausaha” dalam bukunya Essai sur la nture du commerce en generale.
Dalam buku tersebut, ia menelaskan bahwa wirausaha adalah seseorang yang
mengambil resiko. Pada awalnya, wirausaha merupakan sebutan bagi para pedagang
yang membeli barang di daerah dan menjualnya dengan harga yang tidak pasti.
·
1912 : Schumpeter mengartikan wirausaha yang
sampai saat ini masih relevan dan masih diikuti banyak kalangan. Menurutnya
wirausaha tidak selalu bararti pedagang atau manajer, tetapi juga seorang yang
unik yang memiliki keberanuan dalam mengambil resiko dan memperkenalkan
produk-produk yang inovatif serta teknologi baru ke dalam perkonomian.
·
1994 : sejalan dengan perkembangan konsep
kewirausahaan, Peter F. Drucker mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
·
1995 : Definisi yang dikemukakan oleh Peter F. Drucker
dikemukakan lebih luas lagi oleh Peter Hisrich yang mengatakan bahwa
kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan
nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti dengan penggunaan uang,
fisik, resiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan
dan kebebasan pribadi.
·
1996 :Definisi diatas tidak jauh berbeda dengan
yang dikemukakan oleh Thomas W. Zimmerer yang mengungkapkan bahwa kewirausahan
merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan
mencari peluang yang dihadapi orang dalam setiap hari.